Rabu, 29 Agustus 2012

Arti Hari Raya bagi Zidan.

Arti hari raya  bagi Zidan.


 Hari pertama sekolah masuk, liburan panjang menyambut hari Raya Idul Fitri 1433H telah usai.Suasana  jalan raya  Godean pagi ini ramai sekali , kudengar bunyi mobil dan sepeda motor  meraung-raung seakan mengucapkan selamat bekerja dan belajar bagi yang melewati jalan itu.

Begitu juga dengan murid Paud Sekarsari. 

Pagi ini muridku Zidan , jam setengah delapan sudah bermain di halaman  sekolah ditemani oleh Mirza , Nizar, Tasya ,Nabil dan masih banyak lagi. Rupanya mereka  sudah rindu kesekolah. Alhamdulillah.

Saat aku datang , anak-anak sudah menyambut dengan senyum cerianya. Akupun berfikir dalam hati : "Yach ternyata anak-anak sekecil ini sudah merasakan rindu pada sekolah dan teman-temannya ..... .  Oh berarti selama ini yang kita tanamkan cinta pada teman dan sekolah sudah mulai terlihat hasilnya ". gumanku sambil tersenyum bahagia.

Zidan mengulurkan tangannya padaku dan iapun berkata :" bu yis bajuku baru  " dengan suara celatnya   tidak begitu jelas serta menunjukkan baju baru yang dipakainya.
Akupun menyambut dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya bangga dengan baju barunya. 

Memang sekolah pagi ini masih memberi toleransi untuk tidak belajar penuh, agendanya kita buat anak-anak beradaptasi kembali dengan sekolah dan halal bi halal. 
Kulihat Ibu Sri sudah memberi aba-aba untuk segera berbaris dan berdoa sebelum masuk kelas. 
Celoteh  anak-anak bermunculan , ada yang hari raya beli baju baru, ada yang diajak kerumah nenek dan ada pula yang berkeliling kebun binatang Gembira Loka.Hem.......anak-anak senang sekali.

Dalam pembelajaran Paud, dikenal dengan penanaman Nilai Moral dan Agama . Disinilah peletak dasar pendidikan anak usia dini. Walau anak-anak masih tergolong balita tetapi mereka sudah mampu mengekspresikan rasa nilai moral dan agama dengan rasa kesederhanaan mengartikan hikmah hari raya Idul Fitri yang mereka pahami.
Zidanpun masih terbatas dalam pemahamannya,hal ini terlihat pada sikapnya bahwa hari raya identik dengan baju barunya. 
Jangankan Zidan yang masih balita....kulihat banyak zidan-zidan dewasa bahkan orang tua yang menganggap bahwa hari raya identik dengan baju baru,. Tanpa baju baru ,rasanya kita belum merasakan hari Raya. Betul tidak.......

Begitu juga aku. Aku belum lengkap berhari raya kalau tidak diikuti dengan baju baru.
Mungkin kebiasaan ini adalah kebiasaan waktu kecil. Orang tua kita selalu memberi iming-iming hadiah baju baru kalau kita berhasil menjalankan puasa dengan benar. Nah.......dalam upaya iming-iming inilah yang perlu ditanamkan orang tua kepada putra-putrinya sejak dini. ya...tentunya semua diukur dengan derajat dan ukuran kemampuan anak.
Menurut cerita ibunya Zidan  , ia  mendapat hadiah baju baru karena zidan mampu puasa sampai jam 10 pagi. Zidan puasa SAPI ( Sesudah makan Diusapi ) ........ada aja anak-anak ini. 
Manjur juga metode iming-iming ini .......!OK






Tidak ada komentar:

Posting Komentar