Jumat, 03 Agustus 2012

toilet training

Cuaca hari ini agak suram, kabut sejak matahari terbit menggelayut menyelimuti daerahku yang masih kental dengan alam pedesaan. Kulihat sebelah rumahku , padi telah menguning tetapi kelihatannya  ia agak kerdil karena kekurangan air minum didalam tubuhnya. Itulah puncak kemarau panjang tahun ini .

Jalan raya  Sidokarto yang tepat didepan rumahku,jam setengah tujuh sudah dipenuhi kendaraan lalu lalang mengejar target rodaku  harus sampai menggelinding kemana pagi ini. Satu persatu murid  anak paud sekarsari mulai melintasi jalan dengan sedikit melirik ketempat kediamanku barangkali aku ber ada didepan rumah  pagi ini. 

Fadil biasa aku panggil. Ia terbilang anak yang pemalu di kelompok Tulip. Seperti  hari-hari biasanya setiap  jumat kegiatan outbond selalu diadakan . mulai dari jalan-jalan  wisata dusun,renang ,kegiatan makan besar bersama atau kegiatan lain yang direncanakan oleh sekolah.

Pukul delapan tepat , kegiatan pembelajaran aku mulai dibantu dengan guru-guru yang lain menyiapkan arena senam sehat  ceria . Setelah selesai ,kubuka dengan menyiapkan barisan, berdoa dan memulai senam bersama-sama. 
Ditengah- tengah suasana senam pagi ,Fadil meringis kesakitan sambil memegang perutnya  .Melihat ada anak yang meringis dengan wajah kecut ,salah seorang guru menghapiri dan menanyakan mengapa ia meringis. 
Fadil menjawab : bu guru , sakit perut. ..!

Uuhhh......Astaga...........sepagi ini guru paud harus berhadapan dengan situasi seperti ini.
Sudah menjadi hal yang lumrah apabila anak usia dini pada umumnya belum dapat mengatur jadwal BAB/BAK nya dengan tepat. Tugas inilah yang harus diterapkan pada pembelajaran paud dan ini merupakan proses pembiasaan pada anak usia dini. 
Kejadian ini ,mungkin hampir disemua lembaga paud mengalami hal yang seperti ini. 
ketulusan dan kesabaran guru paud dituntut lebih tinggi daripada guru SD,SMP atau SMA. 

Seorang guru Pos paud , sudah menjadikan tradisi setiap minggu membuat Rencana Kegiatan Mingguan di lembaga masing-masing. Hal ini mengacu pada Standart tingkat Pencapaian anak usia 2-3 tahun mengacu permen 58. Didalam kasus Fadil  akan menguraikan diantaranya  kegiatan toilet training.

Pada Tema :Diri sendiri dan SubTema : Aku dan kebutuhanku  ,menjabarkan bahwa  pada aspek perkembangan Sosial Emosional( Mampu mengendalikan Emosi ) . Indikatornya adalah mampu melakukan langkah-langkah BAB/BAK dengan benar. Maksud dari indikator tersebut seorang anak mampu membuka dan memakai celana sendiri dan materinya adalah langkah-langkah BAB/BAK  .Sedangkan dipelaksanaan kegiatannya berupa toilet traning, cuci tangan, minum sendiri.

Inilah yang dimaksud dengan penulis, bahwa dalam kasus Fadil sebaiknya guru membiasakan memberi pengertian kepada si anak untuk melakukan toilet training sendiri , membuka celana , mengguyur, membersihkan, dan memakai kembali celananya. Tentu saja seorang guru masih juga mendampinginya sampai selesai. 
Pekerjaan ini tidaklah mudah, bagi kita.( Kadang ada perasaan guru sama dengan pembantu).
Untuk itulah , Seorang Fadil harus diberi pengertian terus menerus untuk buang air besar sebelum ia mandi pagi sehingga anakpun merasa punya kewajiban untuk tidak buang air besar pada saat jam sekolah. dan apabila ia melakukan disekolahpun si Fadil mampu berbuat untuk diri ia sendiri.

Kini peristiwa itu,Insya Allah tidak akan terulang kembali seperti waktu-waktu yang lalu ,  Fadil -Fadil yang lainpun berkat pembiasaan yang berulang-ulang dapat melakukan  toilet traning sendiri tanpa harus merepotkan gurunya. Juga kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, minum. 
Di Indonesia dikenal Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Pengabdian guru Pos  Paud alangkah bahagianya seandainya  dihargai seperti di negara-negara maju yang menghargai guru paud sebagai orang yang dipercaya menanamkan fondasi bangsa. Semoga.Amin.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar